Langsung ke konten utama

Laporan Praktikum Pengamatan Struktur Jamur Tempe dan Jamur Oncom



LAPORAN PRAKTIKUM
PENGAMATAN STRUKTUR JAMUR




Disusun Oleh  :  Dian Andriani
Kelas               :  X-MIA2




SMA NEGERI 25 BANDUNG
2014/2015




  Kata Pengantar
Puji syukur kepada tuhan yang maha Esa, berkat Rahmat dan izinnya, saya dapat menyelesaikan makalah laporan Praktikum Pengamatan Struktur Jamur. Makalah ini sebagai hasil  laporan Praktikum Pengamatan Struktur Jamur Tempe dan Jamur Oncom. Laporan ini berdasarkan atas eksperimen dan berdasarkan atas fakta – fakta dari sumber –sumber terpercaya.
Tak lepas dari kekurangan, saya sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan demi karya yang lebih baik dimasa mendatang. Besar harapan saya semoga makalah ini membawa manfaat khususnya bagi saya dan bagi pembaca pada umumnya.





Bandung, 8 Desember 2014



Penulis





                                                                                 




BAB I
PENDAHULUAN

A.          Latar Belakang
Jamur adalah tumbuhan yang berinti, berspora, dan tidak berklorofil, berupa sel atau  benang yang bercabang-cabang, dengan dinding dari selulosa atau dari kitin atau dari keduanya dan umumnya berkembang biak secara seksual dan aseksual. Jamur ini tergolong tumbuhan thallus karena belum bisa dibedakan antara bagian batang, daun, maupun akarnya (Dwijeseputro, 2003
Diantara tumbuhan – tumbuhan rendah ( bercahaya ), maka golongan ganggang alga dan golongan jamur merupakan kelanjutan daripada golongan bakteri. Apakah golongan ganggang itu langsung menjadi golongana bakteri ataukah jamur yang menjadi kelanjutan langsung dari bakteri. Hali ini sangat sukar ditentukan. Peninjauan secara morfologi dan fisiologi menemukan suatu golongan bakteri , yaitu ordo chlamydobacterialos, yang dapat dipandang sebagai pangkal pertumbuhan golongan ganggang , hal mana dapat diketahui dari sifat – sifatnya mengenai adanya lapisan lendir yang mengelubungi tubuh organisme tersebut, akan tetapi pembiakannya dengan menggunakan konidia itu lebih menggenangkan kepada sifat jamur ( Dwidjoseputro, 2005 ).
Selanjutnya golongan jamur itu demikian luasnya sehingga penguasaannya dibidang ilmu pengetahuan memerlukan keahlian tersendiri bidang itu disebut mikologi. Hanya jamur – jamur tingkat rendah masuk dalam bidang mikrobiologi ( Dwidjoseputro, 2005 ).

B.   Tujuan
1.     Mengetahui struktur tubuh jamur tempe
2.     Mengetahui struktur tubuh jamur oncom





BAB II
EKSPERIMEN

A.  ALAT dan BAHAN
a)    Alat
Ø Jarum pentul,
Ø Silet
Ø Mikroskop
Ø Kaca objek
Ø Buku tulis

b)   Bahan
Ø Tempe
Ø Oncom

B.   CARA KERJA
ü Mengamati  Jamur Oncom
Bersihkan meja, mikroskop dan kaca preparat dengan menggunakan tisu. Siapkan alat dan bahan. Ambil sedikit jamur Oncom dengan menggunakan jarum pentul lalu letakkan jamur tersebut di kaca preparat. Setelah itu teteskan air pada kaca preparat yang didalamnya terdapat jamur. Selanjutnya letakkan kaca preparat dibawah mikroskop lalu amati jamur tersebut  dengan pembesaran 100x dan catatlah hasilnya.
ü Mengamati Jamur  Tempe
Bersihkan meja, mikroskop dan kaca preparat dengan menggunakan tisu. Siapkan alat dan bahan. Ambil sedikit jamur Tempe dengan menggunakan jarum pentul lalu letakkan jamur tersebut di kaca preparat. Setelah itu teteskan air pada kaca preparat yang didalamnya terdapat jamur tempe. Selanjutnya letakkan kaca preparat dibawah mikroskop lalu amati jamur tersebut  dengan pembesaran 100x dan catatlah hasilnya.

BAB III
HASIL PENGAMATAN

A.              Data Pengamatan
      
No.
Nama
Struktur
Gambar
1
Jamur Tempe
hifa tidak bersekat


2
Jamur Oncom
Hifa sekat melintang



B.    Diskusi dan Pembahasan
Jamur tempe ( Rhizopus oryzae) termasuk ke dalam genus Rhizopus dan Famili Mucoraceae. Pengamatan yang dilakukan dengan menggunakan mikroskop dapat dilihat bahwa misellium dari jamur tempe ini tidak bersekat. Misellium yang tidak bersekat merupakan cirri utama dari family Mucoraceae. Jamur tempe ini terdiri dari beberapa bagian utama yaitu misellium atau yang sering disebut stolon jamur. . Hifa tidak  bersekat merupakan ciri dari kelompok Zycomicota.  Sedangkan Jamur Oncom (Monilia sitophila ) termasuk kedalam genus Monila dan famili Sordariaceae. Berdasarkan hasil pengamatan bahwa jamur oncom ini bersekat. Hifa bersekat merupakan ciri dari kelompok Ascomicota.




BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A.          Kesimpulan

Jamur tempe ( Rhizopus oryzae) merupaakan mikro organism semi anaerob dan organism saprofit. Jamur tempe memiliki cirri utama yaitu misellium nya tidak bersekat yang juga merupakan ciri utama dari family Mucoraceae.  Jamur tempe terdiri dari misellium, sporangiophore, sporangium, dan spora yang menjadi alat perkembangbiakannya. Jamur Oncom (Monilia sitophila ) termasuk kedalam genus Monila dan famili Sordariaceae. Berdasarkan hasil pengamatan bahwa jamur oncom ini bersekat. Hifa bersekat merupakan ciri dari kelompok Ascomicota jadi dapat dikatakan jamur oncom termasuk dari kelompok Ascomicota

B.          Saran
    Ketika mengambil jamur baik didalam tempe maupun oncom sebaiknya mengambil jamur tidak terlalu banyak. Karena berdasarkan pengamatan saya jika kita mengambil jamur terlalu banyak hifa hifa tersebut tidak terlalu terlihat.
P

C.          Daftar Pustaka

Sutedjo. 1991. Mikrobiologi. Jakarta: Rhineka Cipta.
Dwidjoseputro, D. 1982. Dasar-dasar Mikrobiologi. Jakarta: Djambatan.




Komentar

  1. maaf itu jamur oncom nya memang begitu dari mikroskop atau kameranya kurang pas ?

    BalasHapus

Posting Komentar