Langsung ke konten utama

Semua Demi Toba dan Samosir (1)

Sudah cukup lama menghilang dari peradaban dunia menulis, and now im back.
Kali ini aku share pengalaman masih di pulau Sumatera, tepatnya Sumatera Utara. Sebenernya aku mau share dari dulu tapi karena kesibukan dan lain hal, jadi hal ini tertunda.



---------------------------------------------
Di bulan tua 2018 aku bersama 4 teman karibku pergi menuju Sumatera Utara. Hambar rasanya kalau tidak mengunjungi icon Sumut, yaitu Danau Toba.
Diakhir menuju waktu pergantian tahun, kami memberanikan diri ke Danau Toba. Pada awalnya tidak diperbolehkan karena pada saat kami datang ke Medan, baru saja terjadi longsor di daerah Prapat (jalan utama menuju Danau Toba). Setelah beberapa hari mencari informasi dari berbagai media, kami mendapatkan info kalau jalan tersebut sudah bisa dilewati. Tanpa berpikir panjang, keesokan harinya cussss mengunjungi danau toba.
Orangtua disana mengatakan bahwa lika - liku menuju danau toba cukup curam kanan kiri jurang, tidak mau mengambil resiko akhirnya kami memutuskan  menyewa mobil + supir agar selamat dan puas disana.
Didanau toba ada sebuah pulau yang pastinya tidak asing lagi ditelinga warga indonesia, yaitu pulau samosir. Disanalah main icon. Untuk menuju pulau Samosirnya sendiri atau tepatnya Tomok  itu ada 2 option, yaitu menggunakan Kapal Motor (KM), dan Speedboat.
Perbedaan keduanya yakni :
1. Kapal Motor (KM)
▪Menunggu penumpang penuh baru berlayar (1 KM bisa muat penumpang puluhan)
▪ Diberikan waktu terbatas untuk menyambangi pulau samosir (tomok) apabila telat ditinggal
▪Harganya relatif lebih murah yaitu 40-50/orang

*kapal motor yang dimaksud, kapal berwarna biru yang sedang berlayar difoto



2. Speedboad
▪Sistemnya menyewa, mau membawa 1 bahkan 7 orang pun terserah kita dan harganya tetap sama
▪Waktu menyambangi pulau samosir tidak terbatas, sampai jam berapapun disana ditunggu
▪ Harganya lebih mahal yaitu 600-700/speedboad.
Karena tujuan utama kami adalah ingin melihat sigale-gale dan mencoba tariannya serta ingin menghabiskan waktu disana. Akhirnya kami memutuskan menggunakan speedboad, harga menyewa speedboad tersebut bukanlah harga net seperti halnya membeli tas diminiso. Aku saranin sih membawa ibu - ibu yang cerewet biar harganya lebih murah😄 Setelah terjadi negosiasi sengit akhirnya deal dengan harga Rp.550.000/speedboat.

*speedboat yang dimaksud, yang berwarna orange difoto





Cusss kami menuju tomok, eh tapi bersambung
Klik disini untuk cerita selanjutnya
     
                                    Klik disini


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Laporan Praktikum Pengamatan Struktur Jamur Tempe dan Jamur Oncom

LAPORAN PRAKTIKUM PENGAMATAN STRUKTUR JAMUR Disusun Oleh   :   Dian Andriani Kelas                :   X-MIA 2 SMA NEGERI 25 BANDUNG 2014/2015   Kata Pengantar Puji syukur kepada tuhan yang maha Esa, berkat Rahmat dan izinnya, saya dapat menyelesaikan makalah laporan Praktikum Pengamatan Struktur Jamur. Makalah ini sebagai hasil   laporan Praktikum Pengamatan Struktur Jamur Tempe dan Jamur Oncom . Laporan ini berdasarkan atas eksperimen dan berdasarkan atas fakta – fakta dari sumber –sumber terpercaya. Tak lepas dari kekurangan, saya sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan demi karya yang lebih baik dimasa mendatang. Besar harapan saya semoga makalah ini membawa manfaat khususnya bagi saya dan bagi pembaca pada umumnya. Bandung, 8 Desember 2014 Penulis