Langsung ke konten utama

Seventeen Terindah

 Nihao... Aku lanjutin ya guys kisah Mike dan Michel part selanjutnya

-------------

Suatu ketika saat setelah hari pertemuan itu, Michel memikirkan bahwa bisa diselesaikan diwaktu Weekend agar tidak lagi tercampur antara pekerjaan dan percintaan didalam pikiran keduanya.

Tanpa disangka sebelum malam minggu, ternyata hari perayaan mereka berdua tiba satu hari sebelumnya. Michel membuat kado sederhana yang memang tidak ada harga namun memiliki nilai. Meskipun kecewa yang dirasa namun Michel berusaha menutupi dan menghargai malam ini.

Berharap Mike merasakan hal yang sama atas hari tersebut. Berharap ada penyelesaian dari pertemuan dihari tersebut. 

Sore itu tiba, sebenarnya Michel ingin sekali melaksanakan buka bersama dengan Mike dimana hal itu belum pernah dilakukannya. Namun dengan besar hati Michel merasa itu tidak mungkin karena Mike adalah manusia yang sok sibuk. 

Namun ketika malam itu tiba, Michel ingin sekali mengajak makan Mike di tempat dimana favoritnya. Michel melihat pada peta bahwa Mike sedang ada dikantor yang artinya dengan rasa percaya dirinya bahwa mungkin malam ini sengaja Mike untuk tidak buka bersama dirumah namun ingin mengajak makan bareng dengan Michel sembari mengajaknya keluar menyelesaikan masalah karena akhir ini Michel bersikap dingin padanya. Michel sengaja menahan makannya agar bisa buka bersama atau setidaknya makan bersama Mike. Michel menelfon Mike saat itu namun tidak terdengar oleh Mike dan dimatikan oleh Mike.

"ga kedengeran Michel, aku lagi makan sama temen - temen" ujar Mike

Hati kecewa kembali pun bertambah. Biasa kemanapun hendak melangkah Mike selalu mengabarkan Michel namun kini tidak. Percaya diri akan pentingnya Michel pun sirnah dihati. Hal yang ditunggu ternyata justru orang yang ditunggu sedang melakukannya dengan sejawatnya. Namun Michel tetap mereka biasa dan optimis pada malam itu akan menjadi malam baik bagi keduanya.

Hingga Michel menitip sebuah benda saja pada Mike dengan tujuan agar Mike menemuinya dan Michel ingin memberikan kado hari baik baginya malam itu. 

Saatnya tiba, ketika Michel menjelaskan apa yang terjadi dan penyebab atas perubahan padanya. Namun justru kata diluar dugaan terlontar dimulut Mike. Mike justru mengungkit masalalu dan menganggap hal biasa yang jelas hal tersebut pada saat lalu telah membuat Michel kehilangan seorang sahabat terbaiknya tanpa diketahui.

Dan justru Mike pun mengatakan pada Michel bahwa hendak putus atau lanjut. 

"Yaudah jadi kamu maunya gimana? mau lanjut apa enggak?" ujar Mike

"......" Michel terdiam dan kaget atas yang dilontarkan Mike

"Aku udah bener - bener capek mikirin cinta - cinta terus" ujar Mike

Harapan adalah setidaknya ada kata maaf terlontar namun sebaliknya. Penantian dan harapan kini sirnah. Seperti tak ada hati saat itu dalam diri Michel. Semua telah hancur dan telah mati rasa dalam diri.

Pernyataan - pernyataan membuat Michel semakin kecewa. Berharap tanggal baik saat itu akan ada berita baik, namun nyatanya sebaliknya. Kado yang dipersiapkan rasanya sirna. Namun tetap dengan tegar Michel memberikannya meskipun ia hanya merayakan seorang diri. Namun tak apa setidaknya pernah ada harapan baik meskipun nyatanya berbanding terbalik.

Michel tetap memberikannya ketika hendak kembali kerumah pada mike.

"Mike ini untuk kamu selamat seventeen ya, seventeen terindah" ujar Michel dengan senyuman

Seketika Mike meminta maaf pada Michel.

Namun saat itu rasanya seperti sudah tidak ada hati yang tersisa. Semua telah hancur bersama harapan. Hingga ketika hendak kembali kerumah Michel mengucapkan kata untuk mengakhiri semuanya. 

Terimakasih Mike kamu pernah ada dan mematahkan. Betapa sayangnya Michel pada Mike namun semua terkubur dalam - dalam dan hancur bersama harapan. 

Kini seperti jalan tanpa pelita bagi Michel. Manusia yang selalu ada padanya saat itu kini telah tiada. Michel tidak tau harus dengan makhluk apa harus memberikan keluh kesahnya. Dahulu sahabatnya satu - satunya lah yang menjadi tempat ia bercerita. 

Michel typical orang yang tidak bisa sembarang menceritakan apa yang terjadi terharap semua makhluk. Hanya pada sahabatnya dan setelah kehadiran Mike, pada Mike lah ia berkeluh kesah. 

Kini telah tiada dan harapan satu - satunya justru membuatnya kecewa. 

Berharap ada setidaknya 1 helai benang menyala yang dapat menyinari. Hanya insting yang membantunya menemukan pintu menuju kebahagiaan dalam kegelapan. 

Semoga tanpa arah ini menjadi langkah yang dapat dilewati. 

Semua seperti hancur, Andromeda tempat terindah namun kini menjadi sebuah tempat kecewa. Kecewa terdalam adalah ketika salah memilih. Memilih seseorang menjadi prioritasnya, seseorang masa depannya hingga hilang untuk selamanya sahabat terbaiknya. 

Namun seseorang yang dipilihnya menghianati kata yang selalu ia diplomasikan setiap saat. Tak pernah ada rasa tidak suka, namun ia menghianatinya.

Teringat saat Michel melalukan hal itu betapa marahnya Mike pada Michel saat itu. Hingga sejak saat itu Michel tak pernah melakukan hal itu dan selalu menganggap penting Mike. Namun apa yang terjadi hal itu berbanding terbalik dengannya. 

Terimakasih Mike kisah kini telah sangat membekas, seperti lebih dari gelap dan lebih dalam di kedinginan tanpa ada pelita dan sweater yang melekat 🙂

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Laporan Praktikum Pengamatan Struktur Jamur Tempe dan Jamur Oncom

LAPORAN PRAKTIKUM PENGAMATAN STRUKTUR JAMUR Disusun Oleh   :   Dian Andriani Kelas                :   X-MIA 2 SMA NEGERI 25 BANDUNG 2014/2015   Kata Pengantar Puji syukur kepada tuhan yang maha Esa, berkat Rahmat dan izinnya, saya dapat menyelesaikan makalah laporan Praktikum Pengamatan Struktur Jamur. Makalah ini sebagai hasil   laporan Praktikum Pengamatan Struktur Jamur Tempe dan Jamur Oncom . Laporan ini berdasarkan atas eksperimen dan berdasarkan atas fakta – fakta dari sumber –sumber terpercaya. Tak lepas dari kekurangan, saya sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan demi karya yang lebih baik dimasa mendatang. Besar harapan saya semoga makalah ini membawa manfaat khususnya bagi saya dan bagi pembaca pada umumnya. Bandung, 8 Desember 2014 Penulis