Oke keesokan
harinya sekitar pukul 13.00 wib aku pergi ke pulau sebrang yaitu pulau
jaloh, dari pulau teluk bakau menuju pulau jaloh hanya ±10menit.
Dipulau jaloh kebetulan pada saat itu sedang ada acara hut pulau jaloh
gitu jadi ada lomba - lomba antar pulau serta bazar. Aku kesana ikut
rombongan peserta lomba futsal pulau teluk bakau, pada saat diperjalanan
sungguh aku sangat terpesona dengan keindahan pulau - pulaunya dimana
sangat asri sekali pemandangannya, nikmatnya angin menyentuh tubuh
meskipun air laut lengket dibadan tapi udara disana sangat segar sekali
karena belum terjamaknya polutan udara seperti halnya di Batam atau kota
- kota besar lainnya di Indonesia. Indahnya view disana membuat tidak
terasa perjalanan menuju pulau jaloh telah sampai.
Sesampainya di pulau jaloh, awalnya aku mesarakan sedikit bau seperti bau amis tapi semakin masuk kedalam bau tersebut semakin hilang.
Sepanjang jalanan disana sungguh ramai sekali tukang dagang dengan dagangan beraneka ragam diantaranya : sate, prata, abc, ayam goreng, bahkan sampai pempek juga ada dimana dijual dengan harga yang sangat murah meriah sekali. Sate + lontong hanya goceng alias Rp. 5000,- , pempek hanya Rp. 1000,-/potong dimana kalau dibatam sate + loncong dengan porsi segitu rata - rata 10.000 - 15.000,. Rasanya gimana kak? rasanya enak banget sama saja dengan rasa makanan pada umumnya.
Tidak terasa hari sudah sore, aku harus pulau ke pulau teluk bakau kembali untuk berkemas karena nanti malam akan kembali ke Batam. Aku pulang ke pulau Teluk bakau tidak bersama rombongan pemain futsal tadi, melainkan bersama kakaknya temanku.
Kami menuju Teluk Bakau dengan menggunakan boat pribadi, ketika sudah siap untuk capcus pulang boat yang kita kendarai mesinnya tidak mau turun kebawah. Setelah dicoba berulang kali dan cukup lama tetap saja sulit, akhirnya kakak dari temanku tersebut beliau turun keair untuk mencari apa penyebabnya tapi tetap saja penyebabnya belum bisa ditemukan. Disana kami bertemu saudaranya temanku tersebut, lalu beliau membantunya dan tetap saja tidak bisa ditemukan apa penyebabnya.
Tidak terasa ternyata hujan pun turun dan adzan magrib pun berkumandang. Kami yang berada di dalam boat berusaha menghubungi ayah dari temanku karena beliau lah yang lebih paham mengenai boat tersebut, untuk menghubungi saja susah sekali karena handphone biasa tidak bisa menangkap sinyal, hanya handphone senter yang mendapatkan sinyal dan itu juga hanya sinyal tsel. Sambil menunggu boat hidup, kami tetap berada diatas boat. Disana aku benar - benar merasakan sungguh indahnya jadi anak pulau dimana bisa benar - benar menikmati indahnya view gugusan pulau - pulau Indonesia tidak disertai bisingnya kendaraan, merebaknya polutan, serta sibuknya chatingan atau notif - notif handphone. Sungguh aku merasakan kehidupan sesungguhnya, dimana hujanan diatas boat dipinggir pantai sambil makan ayam goreng, disertai dengan embel - embel terbenamnya matahari.
Singkat cerita akhinya kami bisa menghubungi beliau dan ternyata penyebabnya adalah kurangnya oli didalam mesin tersebut. Di pulau jaloh tidak ada bengkel, tapi untungnya disana tali kekeluargaannya sangatlah erat, akhirnya kami mendapatkan oli dan bisa kembali ke pulau Teluk Bakau.
Sesampainya di teluk bakau aku bergegas merpihkan pakaian karena akan segera pulang ke Batam. Aku pulang ke Batam pukul 19.00 wib dan tiba pukul 19.30wib. Rasanya malas sekali aku kembali kepada tempat terjamaknya banyak polutan dan kebebasan, Argh... Jaloh and Teluk Bakau island i'll gonna miss u, miss the place. Wait me, sometimes i'll back and visit another island there.
TUNGGU DULU !
aku ada sedikit dokumentasi yang aku dokumentasikan disana (Pulau Jaloh dan Pulau Batam), beneran deh bakal ngerasain gimana feelny. So langsung aja klik disini sekarang!!!!!
Sesampainya di pulau jaloh, awalnya aku mesarakan sedikit bau seperti bau amis tapi semakin masuk kedalam bau tersebut semakin hilang.
Sepanjang jalanan disana sungguh ramai sekali tukang dagang dengan dagangan beraneka ragam diantaranya : sate, prata, abc, ayam goreng, bahkan sampai pempek juga ada dimana dijual dengan harga yang sangat murah meriah sekali. Sate + lontong hanya goceng alias Rp. 5000,- , pempek hanya Rp. 1000,-/potong dimana kalau dibatam sate + loncong dengan porsi segitu rata - rata 10.000 - 15.000,. Rasanya gimana kak? rasanya enak banget sama saja dengan rasa makanan pada umumnya.
Tidak terasa hari sudah sore, aku harus pulau ke pulau teluk bakau kembali untuk berkemas karena nanti malam akan kembali ke Batam. Aku pulang ke pulau Teluk bakau tidak bersama rombongan pemain futsal tadi, melainkan bersama kakaknya temanku.
Kami menuju Teluk Bakau dengan menggunakan boat pribadi, ketika sudah siap untuk capcus pulang boat yang kita kendarai mesinnya tidak mau turun kebawah. Setelah dicoba berulang kali dan cukup lama tetap saja sulit, akhirnya kakak dari temanku tersebut beliau turun keair untuk mencari apa penyebabnya tapi tetap saja penyebabnya belum bisa ditemukan. Disana kami bertemu saudaranya temanku tersebut, lalu beliau membantunya dan tetap saja tidak bisa ditemukan apa penyebabnya.
Tidak terasa ternyata hujan pun turun dan adzan magrib pun berkumandang. Kami yang berada di dalam boat berusaha menghubungi ayah dari temanku karena beliau lah yang lebih paham mengenai boat tersebut, untuk menghubungi saja susah sekali karena handphone biasa tidak bisa menangkap sinyal, hanya handphone senter yang mendapatkan sinyal dan itu juga hanya sinyal tsel. Sambil menunggu boat hidup, kami tetap berada diatas boat. Disana aku benar - benar merasakan sungguh indahnya jadi anak pulau dimana bisa benar - benar menikmati indahnya view gugusan pulau - pulau Indonesia tidak disertai bisingnya kendaraan, merebaknya polutan, serta sibuknya chatingan atau notif - notif handphone. Sungguh aku merasakan kehidupan sesungguhnya, dimana hujanan diatas boat dipinggir pantai sambil makan ayam goreng, disertai dengan embel - embel terbenamnya matahari.
Singkat cerita akhinya kami bisa menghubungi beliau dan ternyata penyebabnya adalah kurangnya oli didalam mesin tersebut. Di pulau jaloh tidak ada bengkel, tapi untungnya disana tali kekeluargaannya sangatlah erat, akhirnya kami mendapatkan oli dan bisa kembali ke pulau Teluk Bakau.
Sesampainya di teluk bakau aku bergegas merpihkan pakaian karena akan segera pulang ke Batam. Aku pulang ke Batam pukul 19.00 wib dan tiba pukul 19.30wib. Rasanya malas sekali aku kembali kepada tempat terjamaknya banyak polutan dan kebebasan, Argh... Jaloh and Teluk Bakau island i'll gonna miss u, miss the place. Wait me, sometimes i'll back and visit another island there.
TUNGGU DULU !
aku ada sedikit dokumentasi yang aku dokumentasikan disana (Pulau Jaloh dan Pulau Batam), beneran deh bakal ngerasain gimana feelny. So langsung aja klik disini sekarang!!!!!
Komentar
Posting Komentar