Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2019

Anggapan Wanita

Hi hello... Aku ingin membahas mengenai banyak cinta. Yang aku ceritakan dipostingan ini maksudnya banyak cinta dari lawan jenis menurut kacamata seorang wanita. Banyak pria yang berargumen bahwa “wanita itu matre” “Ah gampang dapetin cewek itu, baperin aja dia udah meleleh” “Melelehin cewek itu gampang, dideketin aja udah dapet” Apakah banyak cinta membuat wanita bahagia? Hm tidak, perihal soal mencintai dan dicintai itu dari hati bukan dari memilih. Aku merasakan aku pernah berada diposisi mendapatkan 7 cinta dalam 1waktu. Meskipun banyak itu tidak berarti membuat wanita menjadi “oh gw pilih yang mana ya” 7 cinta tapi tidak ada disalah satunya orang yang kita pilih tetep saja hati itu rasanya hambar. Seperti masak tanpa garam, dan hidup tanpa bernafas.

Semua Demi Toba dan Samosir (1)

Sudah cukup lama menghilang dari peradaban dunia menulis, and now im back. Kali ini aku share pengalaman masih di pulau Sumatera, tepatnya Sumatera Utara. Sebenernya aku mau share dari dulu tapi karena kesibukan dan lain hal, jadi hal ini tertunda. --------------------------------------------- Di bulan tua 2018 aku bersama 4 teman karibku pergi menuju Sumatera Utara. Hambar rasanya kalau tidak mengunjungi icon Sumut, yaitu Danau Toba. Diakhir menuju waktu pergantian tahun, kami memberanikan diri ke Danau Toba. Pada awalnya tidak diperbolehkan karena pada saat kami datang ke Medan, baru saja terjadi longsor di daerah Prapat (jalan utama menuju Danau Toba). Setelah beberapa hari mencari informasi dari berbagai media, kami mendapatkan info kalau jalan tersebut sudah bisa dilewati. Tanpa berpikir panjang, keesokan harinya cussss mengunjungi danau toba. Orangtua disana mengatakan bahwa lika - liku menuju danau toba cukup curam kanan kiri jurang, tidak mau mengambil resiko

Pemilu mengisahkan kecewa (2)

Di usia 20 tahun aku berprofesi sebagai mahasiswa sekaligus karyawan disebuah perusahaan cukup ternama di Batam khususnya di daerah Muka Kuning. Secara abstrak pastinya aku tinggal di daerah Muka Kuning tepatnya Rusunawa Wanita Bida Asri BP Batam. Rusunawa ini merupakan sebuah apartement versi sederhana atau dormitory yang dibangun oleh BP Batam (lembaga bentukan pemerintah pusat berprofesi membangun serta mempercepat pembangunan  Batam dan hanya ada di Kota Batam) dimana terbagi atas rusunawa pria, dan rusunawa wanita. Yang tempatnya sangat sangat nyaman, bersih, dan aman karena disana tidak dijaga oleh security ataupun petugas ronda keliling, melainkan dijaga langsung oleh ditpam sehingga tidak sembarang orang bisa masuk area itu. Selain itu terdapat juga  rusunawa keluarga dan rusunawa jamsostek (lain kali akan aku bahas detailnya). Dimana warga yang tinggal disana 99% merupakan karyawan perusahaan. Ketika akan menempatinya saja banyak persyaratan administrasi yang harus d

Pemilu mengisahkan kecewa (3)

Ketika survey, ternyata 75% warga yang tinggal dibatam tidak bisa menggunakan hak pilihnya disebabkan oleh terhalangnya domisili ktp tersebut. Aku menulis disini, tidak untuk mencari kesalahan dan menghakimi salah satu pihak/lembaga. Nasi sudah menjadi bubur, baiklah tidak perlu diungkit kembali tapi perlu dikaji kembali. Aku menulis untuk memberikan saran, dan masukan kepada pihak terkait. Ilmu teknologi sudah canggih, serba digital. Paspor saja sudah bisa discan. Bahkan e-ktp juga sudah bisa dilacak hanya dengan menggunakan NIK. Sebenarnya, bermodalkan system dan NIK. Semua bisa transparan, mengapa tidak memanfaatkan dan mengefesiensikan sedemikian rupa. Memang, jika alasan karena Indonesia belum sepenuhnya semua wilayah bisa menerapkan hal tersebut. Lantas mengapa tidak digunakan untuk kami para nomaden? Haruskah kami keluar dari daftar nama kartu keluarga lalu membuat kartu keluarga baru  dan kemudian membuat KTP baru? Lantas bagaimana dengan yang masih jomblo? pa

Pemilu mengisahkan kecewa (1)

Perkenalkan namaku diana, makhluk bernyawa yang berusia menginjak 20 tahun. Di sebuah negara tepatnya Indonesia, memiliki sebuah pesta demokrasi dimana dikenal dengan nama 'pemilu'. Pemilu merupakan hak semua warga negara Indonesia. Baik warga negara yang berada di Indonesia maupun warga negara Indonesia yang sedang berada diluar teritorialnya. Tidaklah tiap tahun hal tersebut terjadi. Hmm wajarlah jika pemilu menjadi hal yang diwanti - wanti. Tepat pemilu itu berlangsung pada tanggal 17 April 2019. Tidak pernah menyangka jika pada saat pemilu berlangsung aku tidak pada tempat dimana aku berasal. Namun aku masih berada pada teritorial Indonesia, dan masih menjujung bahasa yang sama yaitu Indonesia. Yep, aku tau batam island merupakan lapisan terluar Indonesia. Tapi bukankah kita masih menggunakan UU yang sama? Batam merupakan sebuah pulau mungil dikerak Indonesia. Mungil namun tidak diragukan kualitasnya, mungil namun menjadi salahsatu tonggak utama perekonomian

Semua Demi Toba dan Samosir (2)

Cusss kami menuju Tomok, eh tapi sebelum ke Tomok atau pulau Samosir. Kami mengunjungi Batu Gantung, dimana lokasi tersebut tidak jauh dari pulau Samosir. Disana dijelaskan sejarah dan goa dibawah batu gantung tersebut. Menuju kesana hanya memakan waktu 5-7 menit. *ini yang dinamakan batu gantung Setelah itu kami menuju pulau Samosir tepatnya daerah Tomok, dari Batu Gantung menuju Tomok sekitar 10 - 15 menit perjalanan. Sepanjang perjalanan menuju pulau Samosir ada rasa takut, terharu, campur aduk. Terharu karena akhirnya bisa merasakan indahnya Danau Toba yang bener - bener bersih dan asri. Tetapi disisi lain takut, takut karena sungguh sangat amat besar bangettttt yang namanya Danau Toba. Bener - bener diluar ekspetasi. Selama ini aku lihat Danau Toba dikalender dan buku pelajaran IPS bahwasannya Danau Toba itu kecil dan bulat. Tapi ternyata subhanallah , aku percaya akan adanya rumor yang diberitakan selama ini atau bahkan kapal KM Sinar Bangun bisa tenggelam dan bangk